Minahasa Utara

NTN di Minahasa Utara Meledak, Nelayan dan Pembudidaya Ikan Sejahtera Berkat Program Unggulan JG-KWL

𝗗𝗜𝗔𝗡𝗦𝗦𝗨𝗟𝗨𝗧.𝗖𝗢𝗠, 𝗠𝗜𝗡𝗨𝗧 — Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) di bawah kepemimpinan Bupati Joune J.E. Ganda, S.E.,MAP., M.M, M.Si dan Wakil Bupati Kevin Wiliam Lotulung, S.H., M.H (JG-KWL) menorehkan prestasi gemilang di sektor perikanan. Capaian Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Minut tahun 2023 mencapai angka 109, melampaui target yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan program-program yang digulirkan oleh pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan di Minut.

Bupati Joune Ganda, saat ditemui di kantornya, menyatakan dengan bangga bahwa “Kenaikan NTN ini merupakan bukti nyata bahwa program-program yang kami jalankan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan di Minut berjalan efektif. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup nelayan dan pembudidaya ikan di Minut, sehingga mereka dapat menikmati hasil jerih payah mereka dan hidup sejahtera.”

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Minut, Jack Y.R. Paruntu, SE., M.Pd., pada hari Selasa (30/7), menjelaskan lebih lanjut bahwa keberhasilan capaian NTN di Minut yang melampaui target tak lepas dari implementasi program-program yang terintegrasi dan berfokus pada peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.

“Program-program yang kami jalankan meliputi peningkatan kapasitas nelayan, pengembangan infrastruktur perikanan, peningkatan produksi ikan, dan peningkatan pemasaran hasil perikanan,” ujar Jack Paruntu. “Semua program ini dirancang dengan cermat dan dijalankan secara terstruktur, sehingga berdampak positif terhadap peningkatan NTN.”

Beberapa program unggulan yang telah dijalankan oleh Pemerintah Minut antara lain:

– Program Kampung Nelayan Maju (Kalaju): Program ini fokus pada peningkatan kapasitas nelayan melalui pelatihan teknik penangkapan ikan yang ramah lingkungan, manajemen hasil tangkapan, dan pengolahan hasil laut. Program Kalaju juga dilengkapi dengan pembangunan infrastruktur pendukung seperti dermaga dan tempat pelelangan ikan (TPI) yang modern.

– Program Desa Wisata (Dewi) Bahari: Program Dewi Bahari bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata bahari dengan melibatkan nelayan sebagai pelaku wisata. Program ini mencakup pelatihan dan pendampingan bagi nelayan dalam hal penyediaan layanan wisata bahari, seperti snorkeling, diving, dan wisata kuliner laut.

– Program Smart Fisheries Village (SFV): Program SFV menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pengelolaan perikanan. Program ini mencakup pemantauan hasil tangkapan, pasar ikan, dan kondisi cuaca melalui aplikasi berbasis android.

– Program Kampung Budidaya Ikan Nila: Program ini fokus pada pengembangan budidaya ikan nila dengan teknologi modern, seperti sistem bioflok dan sistem kolam terpal. Program ini juga dilengkapi dengan pelatihan dan pendampingan bagi pembudidaya ikan dalam hal teknik budidaya, manajemen pakan, dan pemasaran hasil budidaya.

“Bupati Joune Ganda menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya meningkatkan kualitas hidup nelayan dan pembudidaya ikan di Minut di masa mendatang. “Kami akan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan program-program yang lebih efektif dan berkelanjutan,” tegasnya.

Capaian NTN di Minut yang melampaui target menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan JG-KWL mampu membawa perubahan positif di sektor perikanan. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan. (rinto/**)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button