Maju Caleg DPR RI Golkar Sulut, Ronny Sompie Berniat Angkat Kearifan Lokal
Foto: Irjen (Purn) Dr Ronny Franky Sompie, SH. MH.
MINUT, Dianssulut.com — Putra Sulawesi Utara berdarah Tonsea Inspektur Jendral (Irjen) (Purnawirawan) Dr Ronny Franky Sompie, SH. MH (RFS) tak henti berniat memberikan lebih bagi bangsa dan negara. Setelah pengabdiannya sebagai anggota Polri dengan berbagai kepercayaan dan jabatan yang dipercayakan sebagai Kapolda Bali, Kadiv Humas Polri hingga diangkat sebagai Dirjen Imigrasi RI sebelum masa purnabakti, Kali ini keinginannya yang kuat untuk mengabdi khusus di daerah tercinta Sulawesi utara melalui jalur politik dengan mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Sulawesi Utara dalam Pemilu 2024 melalui partai Golkar.
Dalam bincang santai bersama para jurnalis biro Kabupaten Minahasa Utara (Minut) di RM Tedu Matuari Zero point Jalan SBY Minut ((18/12/2023) pria yang punya niat tulus membangun daerahnya,dalam sosialisai program, perhatian RFS selalu berkaitan dengan kearifan lokal yang dimiliki dan menjadi kekayaan ekonomi serta budaya dan alam di setiap Kabupaten dan Kota yang ada di Sulut. Baginya, budaya dan kearifan lokal yang baik, bisa bersaing secara global.
Dikatakan mantan Kapolda Bali ini, di Kabupaten Sangihe, dirinya memberikan perhatian terhadap UMKM penghasil mie dari sagu. Selain itu, industri kreatif berbasis kearifan lokal seperti pembuatan kursi meja dari bambu batik dan pembuatan musik bambu melulu. Dari segi budaya, dia melihat kekuatan budaya Masamper yang bisa dijual dan pasti akan diminati wisatawan.
Dari keterangannya, untuk membuktikan keseriusannya, RFS secara khusus mengunjungi daerah penjaga perbatasan dan secara langsung menyaksikan lomba Masamper yang digelar Pria Kaum Bapak (PKB) Sinode GMIST di Sangihe, beberapa waktu lalu.
“Dalam hal kelautan, saya mendapatkan informasi tentang peluang para nelayan untuk dapat mengekspor ikan terutama ikan Tuna hasil tangkapannya ke Filipina tanpa harus ke Pelabuhan Bitung, karena harga ikan Tuna di Filipina 250.000 per Kg. Sementara di Pelabuhan Bitung hanya Rp 60.000 per Kg apalagi di Tahuna hanya Rp 40.000 per Kg, “ucap Caleg DPR RI nomor urut 3 ini.
Untuk Bolmong Raya perhatian RFS diarahkan kepada hasil pertanian padi, pala, kelapa dan cengkih termasuk kesulitan yang dihadapi para petani dengan adanya birokrasi yang menyulitkan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah.
Di Minahasa Raya termasuk Bitung dan Manado sangat banyak hal yang diperoleh sebagai masukan yang bisa dibawa RFS, ketika amanah sebagai Anggota DPR RI diberikan kepadanya, untuk diperjuangkan di DPR RI Senayan.
“Perhatian terhadap upaya pembangunan SDM di Sulut juga menjadi perhatian saya. Terutama bagaimana cara memperjuangkan peluang bagi anak-anak lulusan SMA, agar bisa diterima di sekolah kedinasan yang bisa memberikan beasiswa bagi mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu (AKPOL, AAL, AAU, AKMIL, IPDN, STAN, POLTEKIM, POL- TEKIP, dan sebagainya), “tuturnya.
Demikian juga berkaitan dengan upaya penghijauan hutan dan ajakan marijo batanam untuk memperkuat ketahanan pangan di Sulut. RFS pun pernah mengajak warga di kampungnya juga keluarga besar Sompie untuk menanam pohon di Hutan Lindung Gunung Klabat demi mengantisipasi terjadinya erosi dan tanah longsor juga banjir di daerah sekitar Gunung Klabat sebagaimana terjadi di awal tahun 2023 lalu.
(*)