Minahasa Utara

Langkah Proaktif Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Minahasa Utara dalam Melindungi Warganya dari Virus Polio: Pelaksanaan PIN Polio 2024 Tahap Kedua

๐——๐—œ๐—”๐—ก๐—ฆ๐—ฆ๐—จ๐—Ÿ๐—จ๐—ง.๐—–๐—ข๐— , ๐— ๐—œ๐—ก๐—จ๐—ง — Bupati Minahasa Utara, Joune J.E. Ganda, S.E., M.A.P., M.M., M.Si., dan Wakil Bupati Minahasa Utara, Kevin William Lotulung SH MH, telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Utara, dr. Stela Safitri M.Kes, untuk menyelenggarakan PIN Polio 2024 tahap kedua mulai hari ini tanggal 23 Juli secara serempak di sejumlah Puskesmas wilayah Minahasa Utara.

“Bupati Joune Ganda menegaskan betapa pentingnya imunisasi polio karena virus polio dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan, seperti kelumpuhan seumur hidup dan bahkan kematian.

Salah satu alasan utama mengapa imunisasi polio sangat vital adalah untuk memutus mata rantai penyebaran virus polio. Dengan melakukan imunisasi polio, individu tidak hanya dilindungi dari infeksi virus polio tetapi juga membantu mengurangi risiko penularan penyakit ini kepada orang lain,” ungkap Bupati Minahasa Utara.


๐—ง๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐—ป ๐—Ÿ๐—ฎ๐˜†๐—ฎ๐—ฟ: ๐—ž๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—น๐—ฎ ๐——๐—ถ๐—ป๐—ฎ๐˜€ ๐—ž๐—ฒ๐˜€๐—ฒ๐—ต๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐˜€๐—ฎ ๐—จ๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ, ๐—ฑ๐—ฟ. ๐—ฆ๐˜๐—ฒ๐—น๐—ฎ ๐—ฆ๐—ฎ๐—ณ๐—ถ๐˜๐—ฟ๐—ถ. ๐— .๐—ž๐—ฒ๐˜€

โ€œKepala Dinas Kesehatan Minahasa Utara, dr. Stela Safitri M. Kes, menyatakan kepada media, Senin (22/7), bahwa Bapak Bupati Joune Ganda dan Bapak Wakil Bupati Kevin William Lotulung telah memberikan instruksi kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk secara aktif melakukan sosialisasi dan kampanye guna meningkatkan cakupan imunisasi polio bagi anak-anak di Minahasa Utara. Kolaborasi antara kami, dinas kesehatan lokal, puskesmas, dan tenaga kesehatan lainnya akan memastikan setiap anak menerima imunisasi polio sesuai jadwal yang telah ditetapkan, “ujar dr. Stela.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ฎ๐—ธ๐—ถ๐˜ ๐—ฃ๐—ผ๐—น๐—ถ๐—ผ ๐—ฆ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐˜ ๐—•๐—ฒ๐—ฟ๐—ฏ๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐˜†๐—ฎ ๐—•๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—ธ๐˜‚๐˜ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ฎ๐—บ๐—ฝ๐—ฎ๐—ถ๐—ฎ๐—ป ๐—ž๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—น๐—ฎ ๐——๐—ถ๐—ป๐—ฎ๐˜€ ๐—ž๐—ฒ๐˜€๐—ฒ๐—ต๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐˜€๐—ฎ ๐—จ๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ, ๐—ฑ๐—ฟ. ๐—ฆ๐˜๐—ฒ๐—น๐—ฎ ๐—ฆ๐—ฎ๐—ณ๐—ถ๐˜๐—ฟ๐—ถ ๐— .๐—ž๐—ฒ๐˜€.

“Penyakit polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus polio. Virus ini menyerang saraf, terutama di sumsum tulang belakang dan batang otak, dan dapat menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas, bahkan kematian.

Gejala penyakit polio bervariasi tergantung pada jenis polio yang dialami seseorang. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus polio tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami gejala ringan. Namun, sekitar 4 hingga 8 persen kasus menunjukkan gejala yang lebih serius. Gejala polio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

๐Ÿญ.ย ๐—ฃ๐—ผ๐—น๐—ถ๐—ผ ๐—ก๐—ผ๐—ป-๐—ฃ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—น๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ธ (๐—”๐—ฏ๐—ผ๐—ฟ๐˜๐—ถ๐˜ƒ๐—ฒ ๐—ฃ๐—ผ๐—น๐—ถ๐—ผ๐—บ๐˜†๐—ฒ๐—น๐—ถ๐˜๐—ถ๐˜€):
– Demam
– Sakit tenggorokan
– Sakit kepala
– Mual
– Kelelahan
– Nyeri punggung dan leher
– Kaku pada lengan dan kaki
– Kekakuan otot dan kram
– Meningitis (radang selaput otak)

๐Ÿฎ.ย ๐—ฃ๐—ผ๐—น๐—ถ๐—ผ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—น๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ธ:
– Kehilangan refleks otot
– Nyeri otot yang parah dan kram
– Lemah pada anggota tubuh
– Kekenyalan atau kelumpuhan pada anggota tubuh yang seringkali lebih buruk di satu sisi tubuh
– Dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen
– Dapat mengarah pada polio spinal (menyerang sumsum tulang belakang) atau polio bulbar (menyerang otak dan saraf yang mengendalikan penglihatan, penciuman, menelan, dan pernapasan)


๐—ง๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐—ป ๐—Ÿ๐—ฎ๐˜†๐—ฎ๐—ฟ: ๐—ฉ๐—ฎ๐—ธ๐˜€๐—ถ๐—ป ๐—ฃ๐—ผ๐—น๐—ถ๐—ผ

Gejala Polio Paralitik biasanya muncul setelah gejala Polio Non-Paralitik dan dapat berkembang menjadi kelumpuhan permanen. Selain itu, polio juga dapat menimbulkan sindrom pasca-polio, di mana gejala polio kembali muncul bertahun-tahun setelah infeksi awal. Sindrom ini termasuk nyeri dan kelemahan otot progresif, kelelahan, kesulitan menelan dan bernapas, hingga masalah tidur”.

“Penting untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan, serta melakukan vaksinasi polio secara rutin untuk mencegah penyebaran penyakit ini, “ucap dr. Stela Safitri M.Kes. (rinto/**)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button