Minahasa Utara

Minahasa Utara Ukir Prestasi: Inovasi Daerah Diakui Unggul oleh Tiga Universitas Ternama

Dianssulut.com — Validasi lapangan oleh Dr. Noudy Tendean, Sekretaris BSKDM Kemendagri, semakin memperkuat keyakinan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) untuk meraih Innovation Government Award (IGA) 2025. Kunjungan ke kios inflasi Minut di PJKC pada Rabu (19/11/2025) menjadi bagian dari agenda penting tersebut.

“Minahasa Utara adalah salah satu kabupaten yang masuk nominasi untuk mendapatkan Innovation Government Award tahun 2025,” ujar Dr. Noudy Tendean.

Berdasarkan hasil pengukuran dan penilaian indeks inovasi daerah oleh tim eksternal dari Universitas Indonesia, Universitas Hasanudin, dan Universitas Gajah Mada, Minut mencatatkan hasil yang sangat baik. Dari 79 inovasi yang dilaporkan, indeks inovasi Minut berada pada poin 65 sekian, yang menempatkannya dalam kategori daerah yang sangat inovatif.

“Standar dari Kementerian untuk inovasi itu 64. Ini lewat 65, makanya kategorinya sangat inovatif dan menjadi salah satu daerah dalam kategori perbatasan yang masuk nominasi mendapatkan Innovation Government Award 2025,” jelasnya.

Validasi lapangan ini bertujuan untuk memastikan bahwa data-data inovasi yang dilaporkan oleh Pemerintah Kabupaten Minut sesuai dengan kondisi di lapangan. Dr. Noudy Tendean mengungkapkan rasa syukur karena hasil sementara validasi menunjukkan kesesuaian antara data yang dilaporkan dengan fakta di lapangan.

“Syukur, Alhamdulillah, puji Tuhan, dari hasil sementara, jadi validasi ini sebagian besar itu sesuai dengan fakta di lapangan,” katanya.

Dr. Noudy Tendean juga memberikan apresiasi kepada jajaran pemerintah kabupaten Minut atas perhatian dan komitmennya dalam membangun ekosistem inovasi. Menurutnya, seluruh stakeholders di Minut, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, anak sekolah, komunitas, organisasi, hingga pihak swasta, telah bergerak bersama dalam melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk kemajuan daerah.

“Evaluasi kami itu sudah berjalan, karena seluruh stakeholders yang ada di Kabupaten Minahasa Utara, baik pemerintah daerah, mulai dari bupati, perangkat daerah, sampai pada jajaran masyarakat, anak-anak sekolah, komunitas, organisasi karang karuna, presentasi inovasi mereka, kemudian swasta, dan seluruh komponen itu sudah bergerak di dalam konteks melahirkan ide-ide kreatif, inovatif untuk kemajuan daerah,” paparnya.

Ia juga menekankan pentingnya inovasi bagi kemajuan suatu daerah. Tanpa inovasi, sebuah daerah tidak akan maju secara signifikan. Minut telah membuktikan bahwa dengan inovasi, daerah ini mampu meraih berbagai penghargaan dan mencapai hasil yang maksimal.

“Sebagaimana beberapa kali yang disampaikan oleh Pak Presiden maupun Pak Mendagri, jangan harap sebuah daerah itu akan mati signifikan tanpa inovasi. Syukur Minahasa Utara, sekian penghargaan sudah diraih, dan dari inovasi yang dihasilkan sangat-sangat maksimal,” imbuhnya.

Dr. Noudy Tendean berharap agar Minut terus mengembangkan inovasi di berbagai bidang, termasuk bidang keagamaan, untuk menjaga kerukunan dan kedamaian. Ia juga mendorong setiap OPD dan kecamatan untuk melahirkan minimal satu inovasi.

“Kebijakan Pak Bupati, One agency, one innovation. Satu OPD, satu inovasi. Satu camat, satu inovasi. So, berapa inovasi itu? Luar biasa kalau kemudian inovasi ini dipelihara, dijaga, dikembangkan dengan baik, kita bisa membayangkan bagaimana 5 tahun, 10 tahun ke depan Minut akan mencapai lompatan-lompatan kemajuan kemungkinan yang sangat signifikan,” harapnya.

Kementerian Dalam Negeri sangat menghargai komitmen kepala daerah dan jajaran dalam pengembangan inovasi. Ada empat indikator utama yang menjadi standar pilihan untuk validasi, yaitu kebermanfaatan, komitmen kepala daerah, replikasi, dan kewenangan berdasarkan urusan pemerintahan.

Salah satu contoh inovasi yang berhasil di Minut adalah inovasi dalam pengendalian inflasi melalui program “koin perang lapis mas”. Inovasi ini terbukti mampu menurunkan tingkat inflasi Minut dari lima tertinggi menjadi yang terendah.

“Sebelum ada inovasi koin perang lapis mas itu inflasinya ada di lima tertinggi, tapi kemudian ketika diintervensi dengan inovasi ini, itu kemudian paling rendah inflasinya,” pungkasnya.

Selain itu, Dr. Noudy Tendean juga menyoroti pentingnya kerjasama dengan stakeholders, termasuk perguruan tinggi dan media. Ia mengapresiasi keberadaan pewarta tangguh bencana khusus untuk inovasi si Gesit di Minut, serta menyarankan agar dibentuk komunitas media yang menjadi tulang punggung dalam menyampaikan informasi terkait inovasi daerah.

ᴾᵉⁿᵘˡⁱˢ⠃ ᴿⁱⁿᵗᵒ ᴿᵃᶜʰᵐᵃⁿ

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button